IHSG Awal Pekan Sedikit Menghijau | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifanfinancindo – Semarang,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini dibuka di zona hijau, berbalik arah setelah pada perdagangan preopening bergerak di zona merah.

Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 1,636 poin (0,03%) ke 5.361,024. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 0,413 poin (0,05%) ke 913.044.

Mengawali perdagangan Senin (7/11/2016), IHSG dibuka naik 1,218 poin (0,02%) ke 5.363,878. Sementara indeks LQ45 dibuka melemah 0,746 poin (0,08%) ke 913.711.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 33,158 poin (0,62%) ke 5.362,660. Sementara indeks LQ45 ditutup menguat 6,118 poin (0,67%) ke 913.457.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.065 dibandingkan posisi akhir pekan lalu di Rp 13.114.

Berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini:

  • Indeks Nikkei 225 naik 199,52 poin (1,18%) ke 17.104,88
  • Indeks Hang Seng naik 125,24 poin (0,55%) ke 22.767,86
  • Indeks SSE Composite turun 6,95 poin (0,22%) ke 3.118,55
  • Indeks Straits Times naik 13,54 poin (0,49%) ke 2.802,88

Meski kondisi politik di Indonesia memanas jelang pilkada DKI Jakarta, saat ini kita lihat masih ada peluang pada beberapa sektor. Setelah kita antisipasi beberapa hari sebelum ini, saat ini tanda bullish reversal/tanda rebound untuk sektor properti mulai lebih nampak.

Mengapa suku bunga sudah turun berkali-kali namun properti belum naik/baru akan anaik?

Sektor dan saham apa yang potensial hari ini? Simak Kopipagi ini sampai tuntas.

Bursa AS bergerak melemah, Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,24% di level 17,888.28. Selain masih mendapat sentimen dari pemilu AS yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2016, perdagangan Bursa AS pada Jumat kemarin mendapat sentimen dari data terbaru tenaga kerja AS yang menunjukkan kemajuan pasar tenaga kerja. Sehingga dapat memperkuat spekulasi kenaikan suku bunga.

Dalam laporannya menunjukkan payrolls naik ke 161.000 pada bulan Oktober. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,9%, sementara upah naik dari tahun sebelumnya oleh terbesar sejak 2009. Data ini memungkinkan The Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember.

Di Indonesia, kekhawatiran pelaku pasar dengan demo besar yang berlangsung di Jakarta pada 4 November kemarin terhapuskan seiring sepanjang perdagangan saham demo berjalan aman, sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 33,16 poin (+0,62%) di level 5.362,66.

Namun menjelang malam hari justru ada ricuh yang terjadi antar polisi dengan salah satu pihak, sehingga saya lihat hari ini IHSG berpotensi menguji support5.260.

Hari ini pasar menanti pengumuman GDP yang diharapkan angkanya akan sama atau di atas 5,1%. Selain itu pasar akan cenderung wait and see jelang pemilu Amerika Serikat 8 November 2016.

Industri Batu Bara

Langkah China untuk mengurangi kelebihan kapasitas serta merampingkan industri batu baranya tahun ini telah menyebabkan harga komoditas tersebut membumbung.

China mengambil langkah besar dalam hal pemangkasan produksi yang telah turun 11% sepanjang sembilan bulan pertama. Negara penambang terbesar dunia tersebut juga memangkas 150 juta metrik ton dari kapasitas berlebih pada akhir Agustus serta menargetkan pemangkasan 500 juta ton pada akhir dekade ini.

Kebijakan yang awalnya bertujuan membalikkan kejatuhan industri selama empat tahun sebelumnya serta membantu penambang membayar utang telah mendorong harga batu bara lebih tinggi dan lebih cepat daripada yang diantisipasi.

Pembakaran bahan bakar batu bara di pembangkit listrik telah berlipat ganda, sementara penggunaan batu bara dalam pembuatan baja bahkan meningkat lebih dari tiga kali lipat. Lonjakan harga juga telah mengubah performa buruk saham perusahaan tambang menjadi yang terbaik.

Namun sebagai dampak dari kebijakan yang agresif ini, jumlah persediaan menurun selama delapan bulan berturut-turut hingga Agustus ke level terendah sejak 2008 serta mendorong pemerintah China berjuang untuk membalik reli yang dinilai tidak rasional ini melalui diskusi dengan perusahaan-perusahaan tambang untuk mencari cara menstabilkan harga.

Untuk saat ini, pemangkasan produksi telah terlihat berhenti dengan tingkat produksi yang naik 5% pada September dari level terendahnya pada Mei. Sejumlah produsen batu bara ternama telah diminta meningkatkan produksi sebelum musim dingin.

Sentimen ini bisa membuat harga batu bara yang tadinya alami peningkatan tajam, kembali stabil. Saham sektor ini juga sudah terlihat sedang istirahat setelah menguat signifikan.

Hari ini sektor properti dan CPO berpotensi mengalami rebound. Watch ASRI, MDLN, APLN, CTRA,CTRS, AALI, LSIP.

Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat berada di level 5.362.

IHSG berpeluang untuk berlanjut menguat dan bergerak menuju resistancelevel 5.390. White closing marubozu pada candle menunjukkan penguasaan buyers hingga akhir sesi, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level di 5.330. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.

Penguatan indeks didorong oleh sektor pertambangan, industri dasar, dan konsumer. Indeks LQ45 yang menjadi top gainers adalah WIKA, PTBA, dan AKRA. Sementara top losers-nya adalah SSMS, MPPA, dan PTPP. Foreignnet sell tercatat mendekati Rp 1 triliun.

Penguatan indeks sepertinya tidak terpengaruh oleh panasnya kondisi perpolitikan Indonesia. Sementara di sisi lain, indeks MSCI Asia Pasifik justru mengalami pelemahan sebesar -1,5% sepekan kemarin.

Penguatan sektor tambang beberapa waktu terakhir ini dinilai tidak akan bertahan lama. Karena di sisi lain, harga komoditas minyak justru mengalami pelemahan. Harga minyak WTI pada perdagangan akhir pekan kemarin mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak bulan Januari sebesar -1,3%.

Selain itu, meningkatnya probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun akan semakin menekan harga komoditas secara umum. Hal ini akan berimbas negatif pada kinerja saham sektor tambang.

Sementara itu, Wall Street ditutup dengan pelemahan terbesar sejak 36 tahun lalu seiring dengan kekhawatiran investor terhadap pemilu AS pada esok hari (8/11).

Indeks DJIA menjadi 17,888/-0,24%, Indeks S&P 500 2,085/-0,17% dan Nasdaq 5,046/-0,24%. Data ekonomi AS yakni tingkat unemployment ratetercatat stabil pada 4,9%, sementara data nonfarm payrolls turun -8,0%.

Global

Data Non Farm Payrolls dirilis lebih rendah dibandingkan bulan lalu di angka 161.000. Data NFP sempat membuat Dollar Index anjlok ke level 96,901 atau terendah semenjak 2 minggu terakhir.

Vice Chairman The Fed, Stanley Fischer menyebutkan, data NFP bulan November dirasa sudah cukup bagi AS di mana menurutnya level ideal adalah 65.000-115.000.

Menjelang pemilu Amerika, FBI menyimpulkan bahwa Hilary Clinton tidak bersalah terkait kasus email pribadi. Hal ini membuat dolar AS dibuka menguat terhadap majors DXY (97.363) pada perdagangan Asia. Dari bursa saham, Dow Jones Industrial (DJIA) ditutup melemah -0,24% di angka 17.888,28.

Regional

Sterling melanjutkan tren positif pasca perumusan Article 50 yang didukung oleh Mark Carney. Hal ini membuat proses Brexit tidak akan secepat dugaan sebelumnya.

GBP/US$ ,melesat 110 poin setelah data NFP dirilis di bawah ekspektasi market. Sterling mencoba titik resistance 1,2562. Aussie masih stabil di angka 0,7674 meskipun harga Emas dibuka melemah 12 US$ per troy ounce.

Data-data fundamental yang menjadi perhatian market minggu ini adalah data neraca perdagangan China yang akan dirilis Selasa besok di mana konsensus memperkirakan akan terjadi peningkatan sebesar US$ 10 miliar. Selain data China, rencana RBNZ (Bank Sentral New Zealand) yang diprediksikan menurunkan suku bunga menjadi 1,75% pada Rabu mendatang.

Dalam Negeri

Pasca demo Jakarta, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif 0,62% ke level 5.362.66. Rupiah Non Deliverable Forward 1 bulan anjlok pada Jumat lalu ke level Rp 13.209 disebabkan oleh Demonstrasi yang berakhir ricuh pada Jumat malam.

Untuk pagi ini, pasar Spot Dolar terhadap Rupiah dibuka Rp 13.088 atau menguat 22 poin dibandingkan dengan pembukaan. Pemerintah menargetkan Rp 10 Triliun pada lelang SPN 3 bulan serta 1 tahun yang rencananya akan dijadwalkan besok.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I berakhir di zona hijau bersamaan dengan bursa saham Asia yang juga kompak menguat.

Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 1,636 poin (0,03%) ke 5.361,024. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 0,413 poin (0,05%) ke 913.044.

Mengawali perdagangan Senin (7/11/2016), IHSG dibuka naik 1,218 poin (0,02%) ke 5.363,878. Sementara indeks LQ45 dibuka melemah 0,746 poin (0,08%) ke 913.711.

Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup menguat 6,713 poin (0,13%) ke 5.369,373. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 0,413 poin (0,05%) ke 913.870.

Enam sektor menguat, sementara 4 sektor lainnya melemah. Sektor tambang memimpin penguatan indeks siang ini sebesar 1,83%. Sementara sektor consumer goods mencatatkan pelemahan tertinggi sebesar 0,41%.

Sebanyak 156 saham naik, 120 saham turun, dan 75 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 169.773 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 5,730 miliar saham senilai Rp 3,111 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 263,254 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik 775 poin (5,03%) ke Rp 16.175, United Tractors (UNTR) naik 350 poin (1,60%) ke Rp 22.200, Astra Agro Lestari (AALI) naik 225 poin (1,52%) ke Rp 15.000, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik 200 poin (3,67%) ke Rp 5.650.

Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 1.175 poin (1,75%) ke Rp 65.875, Bank Central Asia (BBCA) turun 200 poin (1,29%) ke Rp 15.300, Gowa Makassar Tourism (GMTD) turun 200 poin (3,23%) ke Rp 6.000, dan Multi Bintang Indonesia (MLBI) turun 200 poin (1,65%) ke Rp 11.900.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS siang ini bergerak di Rp 13.080 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.065.

Berikut kondisi bursa saham Asia siang ini:

  • Indeks Nikkei 225 naik 251,16 poin (1,49%) ke 17.157,52
  • Indeks Hang Seng naik 125,24 poin (0,55%) ke 22.767,86
  • Indeks SSE Composite naik 9,21 poin (0,29%) ke 3.134,64
  • Indeks Straits Times naik 15,54 poin (0,56%) ke 2.805,43

Leave a comment